tag:blogger.com,1999:blog-72299987815797748812024-02-07T01:16:59.257-08:00bahan kimiasoldinthttp://www.blogger.com/profile/14349932437388815613noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-7229998781579774881.post-15834855743965578232012-03-25T05:49:00.001-07:002012-03-25T05:49:05.666-07:00kaidah penggunaan bahan kimia<br />
<div class="fullpost">
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
Dalam
menggunakan bahan kimia tentunya sebagai seorang laboran harus
mengetahui terlebih dahulu aturan atau kaidah penggunaan bahan kimia.
Mengetahui kaidah ini dimaksudkan supaya laboran atau pekerja dapat
memahami dengan benar cara menggunakan bahan kimia sebelum bekerja
dengan bahan kimia, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja
di laboratorium. Adapun kaidah penggunaan bahan kimia tersebut antara
lain:</div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Bacalah
label nama bahan kimia dengan cermat sebelum mengambil isi dan
menggunakannya, karena bila salah ambil dapat menimbulkan kecelakaan.
Perhatikan symbol yang terdapat pada label bahan kimia, apakah bersifat
bahaya, beracun, iritasi, mudah meledak, atau mudah terbakar. Jika bahan
kimia tersebut labelnya sudah rusak atau bahan kimia yang dikemas
dengan plastik atau botol yang tidak berlabel maka harus dipastikan
kebenaran bahan kimia tersebut, bisa dengan pengujian kualitatif.</li>
<li>Gunakan
bahan kimia dengan jumlah sesuai petunjuk pemakaian yang terdapat pada
label atau sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan, tidak
kurang dan tidak lebih. Jika berlebihan dalam mengambil bahan kimia,
kembalikan ke wadah/botol semula. Pemakaian bahan kimia harus tepat
jenis, ukuran/dosis, dan tepat cara. Hati-hati dalam membuka botol,
mengambil dan menimbang bahan kimia. Harus diingat bahwa bahan kimia
yang ada di laboratorium berbahaya, maka gunakan alat pelindung diri.</li>
<li>Jangan
sekali-kali mencicipi bahan kimia yang ada di laboratorium. Juga jangan
menyentuh/memegang bahan kimia dengan tangan telanjang.</li>
<li>Jangan
mencium bau/gas yang timbul dari bahan kimia atau hasil reaksi bahan
kimia secara langsung, tetapi gunakan tangan untuk mengibas-ngibaskan
gas kea rah hidung.</li>
<li>Jika tangan atau pakaian terkena bahan kimia (contoh :asam asetat) segera cuci dengan air mengalir.</li>
<li>Jika
membersihkan larutan bahan kimia yang tumpah di atas meja kerja, jangan
langsung menggunakan serbet kain, tetapi perlakukanlah dengan
memperhatikan sifat bahan kimianya terlebih dahulu. Sebagai contoh untuk
bahan tumpahan asam anorganik dapat digunakan absorbent NaHCO3 atau
campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan 1:1 kemudian dibuat bubur
dengan menambahkan air secukupnya. Tuangkan absorbent pada tumpahan
bahan kimia, kemudian buang limbah atau slurry ke dalam bak pembuangan
air / septic tank.</li>
<li>Setelah bekerja dengan bahan kimia, cuci tangan hingga bersih sebelum makan, minum, atau merokok.</li>
<li>Tutuplah kembali botol-botol bahan kimia, botol-botol reagen ataupun bahan lainnya setelah selesai digunakan. </li>
</ol>
</div>
</div>soldinthttp://www.blogger.com/profile/14349932437388815613noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7229998781579774881.post-22340432386806561812012-03-25T05:47:00.002-07:002012-03-25T05:47:20.682-07:00simbol bahaya<div style="text-align: justify;">Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (<i>Ordinance on Hazardeous Substances</i>). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (<i>Ordinance on Hazardeous Substances</i>) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (<i>Ordinance on Hazardeous Substances</i>) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.</div><div class="fullpost"><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam :</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">• Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">• Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">• Kombinasi dari keduanya.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Berikut ini adalah penjelasan simbol-simbol bahaya .</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>1.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Explosive</b></i><b> (bersifat mudah meledak)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVaargTgzFd-IhZA6JXGx7mURM-Xa2cqNCTB3YEEOdfxaLiocWwIjF8pc_eS4_7a3xzS4HIy0QRjVDrVBHt2kXSMA321ffp6yPKHuwYjpfCu0dMZzotam_pHMOApmtb0dj3R357OoF0Go/s1600/explosives.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461477069964051666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVaargTgzFd-IhZA6JXGx7mURM-Xa2cqNCTB3YEEOdfxaLiocWwIjF8pc_eS4_7a3xzS4HIy0QRjVDrVBHt2kXSMA321ffp6yPKHuwYjpfCu0dMZzotam_pHMOApmtb0dj3R357OoF0Go/s200/explosives.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></a> <br />
<div class="fullpost"></div></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: eksplosif pada kondisi tertentu</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT</li>
<li>Keamanan <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas</li>
</ul></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>2.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Oxidizing</b></i><b> (pengoksidasi)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “<i>oxidizing</i>“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: underline; color: #0000ee;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461477444432177666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoSvsuatM04O861jY1-wJhrV7v6WacMwE-dWQVYGlbghT5XLYKzfIjEPn3dj8m26WE3_ykcQ2B_jbnZ7nHloJrlDxVzucb7yKo-1mQcPJz0-Zgvl8Y32BhlGmnfWWiyywj135VCqFl3xM/s200/oxidizing.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></span></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: hidrogen peroksida, kalium perklorat</li>
<li>Keamanan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor</li>
</ul></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>3.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Flammable</b></i><b> (mudah terbakar)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu <i>Extremely flammable</i> (amat sangat mudah terbakar) dan <i>Highly flammable</i> (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “<i>extremely flammable</i> “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘<i>highly flammable</i>’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: underline; color: #0000ee;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461477785857576738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnq8YVoXTa3PufQy1OZl6Bnsq1eoPATs-BhU8uFUNpYD9cDiTWPHK1sq-kz5PZZBb9OKlm3mTscY30modmreDQruMHTU3RYAUCCmhDmHXStjNCwjnF-kADD6PmjLrOeh-JET5R51Yt61M/s200/flammable.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></span></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: mudah terbakar</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Meliputi :</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ol><li>zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari campuran dengan udara.</li>
<li>gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.</li>
<li>Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.</li>
<li>Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21 0C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.</li>
</ol></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b> </b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>4.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Toxic</b></i><b> (beracun)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘<i>toxic</i>’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LD50 oral (tikus) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>25 – 200 mg/kg berat badan</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LD50 dermal (tikus atau kelinci) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>50 – 400 mg/kg berat badan</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>0,25 – 1 mg/L</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>0,50 – 2 mg/L</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Frase-R untuk bahan beracun yaitu R23, R24 dan R25</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: underline; color: #0000ee;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461478202592241874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeSgCGlDqpZJV_hD8sZd33vZXncFzjAJrIs8SB9om_xDpQ11wv0Dm6AsarxXu1cSknaBuNdJ8GRvfXz37E0xsszbJV6vXD3h8yhYBsmACKvwSSyzsD3CReIOlucuAmCoeuzPtdh9YuRyw/s200/toxic.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></span></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: arsen triklorida, merkuri klorida</li>
<li>Kemananan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.</li>
</ul></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>5.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Harmful irritant</b></i><b> (bahaya, iritasi)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (<i>ingestion</i>), atau kontak dengan kulit.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LD50 oral (tikus) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>200-2000 mg/kg berat badan</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LD50 dermal (tikus atau kelinci) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>400-2000 mg/kg berat badan</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1 – 5 mg/L</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>2 – 20 mg/L</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Frase-R untuk bahan berbahaya yaitu R20, R21 dan R22</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: underline; color: #0000ee;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461478556301469746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcJ_4aVgf5I0gIo762TI5xrBefeBIGy2BOA__wKgjPc7dOHeeNSzWN8IF73arQ7Vu6zWJS68z9fRg8LW_7WKzzACRJYhjZ5EehhoRv0DKCUR_nIH7IiQdvAfJw6KY8dq8T_EzeA12usk/s200/harmfulirritant.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></span></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Sedangkan Bahan dan formulasi dengan notasi ‘<i>irritant</i>’ atau kode Xi adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan irritant yaitu R36, R37, R38 dan R41</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Kode Xn (<i>Harmful</i>)</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh,</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: peridin</li>
<li>Kemanan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.</li>
</ul></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Kode Xi (<i>irritant</i>)</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: ammonia dan benzyl klorida</li>
<li>Keamanan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.</li>
</ul></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>6.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Corrosive </b></i><b>(korosif)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Bahan dan formulasi dengan notasi ‘<i>corrosive</i>’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: underline; color: #0000ee;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461478913444291154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiB7pin3rycyeLFL2K_7HK74wqACwxcmgrQCpKQWwgtW46tsHjS9dow-4-Z7ecNzJbNYlVyCzm-2eoXZhKeKROd9OTFwxqLz5ULxIhjW39An3bLXNa1k5ziYWyNDLa7zMgXRW2dT31DI/s200/corrosive.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></span></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: korosif atau merusak jaringan tubuh manusia</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span>: klor, belerang dioksida</li>
<li>Keamanan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata</li>
</ul></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b>7.</b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><b> </b></span><i><b>Dangerous for Enviromental </b></i><b>(Bahan berbahaya bagi lingkungan)</b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><b> </b></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Bahan dan formulasi dengan notasi ‘<i>dangerous for environment</i>’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53.</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: underline; color: #0000ee;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5461482538402627746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj66k7zn3qsrfi-qBe6u8w1GIgDWwhzJ0EiOZeCmh-oTXRd9JJji8uxDRpZi3d72p_N4y1Z3QpGHSDVU0N23Cdyrlw2XYM3zm9SzZFkyvkTh12Ra1q406V4kPk8L95YBJfWOoQKacGmqiM/s200/environmental.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 200px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: center; width: 200px;" /></span></div><div class="fullpost" style="text-align: justify;"><ul><li>Bahaya<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: bagi lingkungan, gangguan ekologi</li>
<li>Contoh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin</li>
<li>Keamanan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: hindari pembuangan langsung ke lingkungan</li>
</ul></div></div>soldinthttp://www.blogger.com/profile/14349932437388815613noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7229998781579774881.post-55629102230922488672012-03-25T05:45:00.002-07:002012-03-25T05:45:55.569-07:00pengenalan bahan kimiaBahan kimia merupakan segala zat yang memiliki massa, volume, dan sifat tertentu sehingga dapat diamati dengan panca indera. Bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu bahan kimia yang yang tersedia di alam dan bahan kimia buatan atau sintetis.<br />
<br />
1.Bahan kimia yang tersedia di alam<br />
<br />
Bahan kimia yang tersedia di alam diantaranya bentuk hasil tambang/mineral seperti emas, perak besi, timah, sulfur, uranium, aluminium; minyak bumi beserta derivatnya seperti bensin, solar, minyak tanah, oli; serta produk pertanian/perkebunan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.<br />
<br />
2.Bahan kimia sintetis<br />
<br />
Bahan kimia sintetis dikelompokkan lagi menjadi dua golongan yaitu bahan kimia yang dibuat secara kimiawi dan secara metabolit (menggunakan mikroorganisme)<br />
<ul><li>Bahan kimia yang dibuat secara kimiawi diantaranya PVC, fiber glass, plastik, aditif makanan (pemanis sintetis : sakarin, siklamat, aspartam), pengasam sintetis (asam sitrat, asam asetat), pengawet sintetis (tartrazine, metilen blue), cita rasa sintetis (vanilin, menthol), serta bahan kimia yang digunakan di laboratorium (asam sulfat, asam klorida, amonium klorat, perak nitrat, kalium permanganat, natrium thiosulfat dan natriun hidroksida).</li>
<li>Bahan kimia yang Dibuat secara metabolit antara lain asam cuka (hasil fermentasi dari air kelapa), alkohol (hasil peragian dari singkong), dan asam laktat (hasil proses pengasinan)</li>
</ul><span style="font-weight: bold;">Manfaat Bahan Kimia</span><br />
<br />
Banyak sekali manfaat dari adanya bahan kimia ini, terutama akan kehadirannya bahan kimia sintetis. Misalnya dalam kegiatan mencuci, memproduksi makanan dan minuman digunakan pemanis, pengawet, pemucat, perenyah, pewarna, pelembut, pengemulsi; pada kegiatan peternakan sering digunakan obat-obatan; saat berkebun atau bertani digunakan pupuk atau pestisida. Di dunia kedokteranpun kehadiran bahan kimia sangat diperlukan, teruatam yang berkenaan dengan obat-obatan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Dampak Negatif Bahan Kimia</span><br />
<br />
<span style="font-style: italic;">1.Dampak negative penggunaan bahan kimia yang tidak tepat di laboratorium</span><br />
<br />
Bahan kimia di laboratorium berpotensi menimbulkan bahan kimia seperti dapat menyebabkan kebakaran, keracunan, peledakan, iritasi pada mata dan kulit, dan kecelakaan lainnya.<br />
<br />
a.Kebakaran<br />
<br />
Bahan kimia yang dapat mengakibatkan kebakaran dibedakan menjadi 3 jenis :<br />
a. padat : (belerang, fosfor, logam alkali<br />
b. Cair (eter, alkohol, benzen)<br />
c. Gas (asetilena, hidrogen)<br />
<br />
Kebakaran terjadi di laboratorium apabila :<br />
<br />
<ul><li>Bahan kimia yang bersifat oksidator kontak/berhubungan dengan bahan kimia yang bersifat reduktor atau terkena panas, contoh : perklorat, permanganat, nitrogen peroksida, dikromat, dan persulfat.</li>
<li>Ada juga bahan kimia yang dapat terbakar langsung udara contoh : aluminium alkil fosfor, gas yang mudah terbakar dengan api : butana, propana</li>
</ul><br />
b. Peledakan<br />
<br />
Peledakan terjadi karena reaksi sangat cepat yang menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar. Bahan kimia tertentu akan mengakibatkan peledakan apabila terkena benturan, gesekan atau panas. Contohnya bahan oksidator kuat akan meledak jika dicampur dengan bahan kimia reduktor kuat seperti etanol, aseton, asam aseta pekat akan meledak jika dicampur dengan hydrogen peroksida (H2O2).<br />
<br />
c. Keracunan<br />
<br />
Akibat keracunan bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu efek akut dan efek kronis.<br />
<br />
<ul><li>Efek akut, yaitu pengaruh sejumlah dosis bahan kimia tertentu yang akibatnya dapat dilihat dan dirasakan dalam waktu relatif singkat, contoh : diare akibat keracunan fenol, serta hilang kesadaran dan kematian karena keracunan gas CO.</li>
<li>Efek Kronis, yaitu akibat keracunan bahan-bahan kimia dalam dosis kecil tetapi terus menerus dan efeknya baru dapat dirasakan dalam waktu yang relatif lama, contohnya menghirup uap benzen dan senyawa hidrokarbon terklorinasi (khloroform, karbon tetraklorida) dalam kadar rendah namun terus-menerus sehingga menyebabkan penyakit hati, menghirup uap timbal akan menyebabkan kerusakan darah</li>
</ul>d.Luka Bakar/Iritasi Kulit dan Mata<br />
<br />
Bahan kimia tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit, terjadi apabila ada kontak antara kulit dengan bahan kimia korosif (asam sulfat, kalium hidroksida, kalium cianida, asam trikloroasetat, perak nitrat, fosfor). Iritasi dapat berupa luka, peradangan kulit, saluran pernapasan dan mata. Bahan kimia yang dapat mengakibatkan iritasi dibedakan menjadi :<br />
<br />
a. Padat : NaOH, KOH, CaO, CaC2<br />
b. Cair : NaNO3, H2SO4, HCl, HF<br />
c. Gas : amonia dan gas asam asetat<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">2.Dampak Negatif Bahan Kimia dalam Kehidupan sehari-hari</span><br />
<br />
Pemakaian bahan kimia yang tidak tepat dalam kehidupan sehari-hari, baik jenis, dosis maupun cara penggunaannya, akan menimbulkan dampak negative yaitu keracunan atau gangguan kesehatan, pencemaran air, tanah dan udara. Contohnya gangguan kesehatan pada manusia yaitu timbulnya penyakit minamata di Jepang setelah mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg. Pada pencemaran lingkungan seperti pembuangan limbah yaitu air cucian (deterjen). Deterjen untuk mencuci merupakan deterjen amoniak yaitu alkil sulfonat linear dan alkil benzene sulfonat. Deterjen alkil benzene sulfonat merupakan detergen keras yang tidak dapat mengalami biodegradasi oleh bakteri dan berbahaya bagi ikan walaupun konsentrasinya kecil. Natrium dedosil benzene sulfonat dapat merusak insang ikan walaupun hanya 5 ppm.<br />
<br />
Di dalam air yang mengandung detergen 3 ppm ikan masih dapat bertahan selama sebulan, tetapi bagi phytoplankton yang menjadi makanan ikan sudah berbahaya karena terjadi pengurangan kadar fotosintesasoldinthttp://www.blogger.com/profile/14349932437388815613noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7229998781579774881.post-79790030649379884032012-03-25T05:43:00.001-07:002012-03-25T05:43:33.813-07:00bahan kimiaSatu <b>bahan kimia</b> adalah satu <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Jirim" title="Jirim">bahan</a> yang digunakan di dalam atau didapati oleh proses <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Kimia" title="Kimia">kimia</a>. Ia boleh menjadi satu unsur, sebatian atau campuran. Oleh itu:<br />
<ul><li>Satu <b><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia" title="Unsur kimia">unsur kimia</a></b> adalah satu bahan yang tidak boleh dibahagi atau diubah kepada bahan-bahan yang berlainan oleh cara kimia yang biasa. Zarah unsur yang paling kecil adalah <b><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Atom" title="Atom">atom</a></b>, yang mengandungi <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Elektron" title="Elektron">elektron</a> mengelilingi <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Nukleus_atom" title="Nukleus atom">nukleus</a> iaitu <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Proton" title="Proton">proton</a> dan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Neutron" title="Neutron">neutron</a>.</li>
</ul><ul><li>Satu <b><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sebatian_kimia" title="Sebatian kimia">sebatian kimia</a></b> adalah satu bahan yang mengandungi dua atau lebih <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia" title="Unsur kimia">unsur kimia</a> yang bergabung secara kimia di dalam satu nisbah yang tetap.</li>
</ul><ul><li>Satu <b><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Molekul" title="Molekul">molekul</a></b> adalah zarah yang paling kecil sesuatu unsur atau sebatian yang mengekalkan ciri-ciri kimia sesuatu unsur atau sebatian.</li>
</ul><ul><li>Satu <b><a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Ion_%28fizik%29" title="Ion (fizik)">ion</a></b> adalah satu <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Atom" title="Atom">atom</a> atau kumpulan-kumpulan atom dengan sejumlah cas elektrik, dengan kehilangan (<i>kation</i>) atau dengan pertambahan (<i>anion</i>) satu <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Elektron" title="Elektron">elektron</a>.</li>
</ul><ul><li>Perkataan "kimia" boleh merujuk kepada apa-apa bahan kimia, walaupun satu makna popular yang mana "satu produk daripada industri kimia".</li>
</ul>soldinthttp://www.blogger.com/profile/14349932437388815613noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7229998781579774881.post-31535763648879607502012-03-25T05:42:00.000-07:002012-03-25T05:42:12.808-07:00bahan kimia berbahaya hantui perhiasan<div class="MsoNormal"><em>Aksesoris meski mempercantik penampilan tapi ternyata juga bisa membahayakan kesehatan. Pasalnya menurut studi terbaru, banyak perhiasan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti timbal, kadmium, kromium, merkuri dan arsen.</em></div><div class="MsoNormal">PERHIASAN dan aksesoris adalah salah satu penunjang penampilan. Kini, semakin mudah mendapatkan aneka pemanis gaya tersebut. Ada yang eksklusif dengan harga selangit, tapi Anda juga bisa tampil gaya dengan aksesoris dengan harga terjangkau.</div><div class="MsoNormal">Namun, para ahli mengingatkan, aksesoris dengan harga murah bisa membahayakan kesehatan.</div><div class="MsoNormal">Serangkaian pengujian yang dilakukan organisasi nirlaba keamanan lingkungan, Ecology Center, terhadap aksesoris dan perhiasan berharga murah, yang umumnya menyasar konsumen anak dan remaja, menemukan bahan kimia berbahaya di dalam perhiasan. </div><div class="MsoNormal">Bahan kimia yang berpotensi merusak kesehatan antara lain timbal, kadmium, kromium, merkuri dan arsen terdeteksi dalam 99 item yang diteliti dari beberapa toko aksesoris di AS. Pengaruh zat-zat tersebut pada hewan dan manusia termasuk alergi akut, cacat lahir, gangguan belajar, toksisitas hati dan kanker.</div><div class="MsoNormal">Jeffrey Weidenhamer, Ph.D, Profesor Kimia di Ashland University, menggunakan sinar X untuk mengidentifikasi logam aksesoris. Dari 99 item, 25 persen mengandung timbal lebih dari 300 bagian per juta, melebihi batas keamanan produk timbal dalam produk anak-anak.</div><div class="MsoNormal">Kepada CBS, Dr Weidenhamer mengatakan, "Perhiasan murah mudah mencair dan kami menemukan paduan di dalamnya hampir identik dengan bahan yang ditemukan dalam baterai asam timbal mobil." Sepuluh persen perhiasan yang diteliti mengandung karsinogen kadmium. </div><div class="MsoNormal">Menurut Dr Weidenhamer, kekhawatiran terbesar, anak-anak sering memasukkan liontin kalung dan cincin dalam mulut sehingga menghilangkan lapisan pelindung tipis perhiasan. "Seiring waktu, paparan kadmium atau timbal akan mencapai level berbahaya", katanya. Meski sebagian besar produsen mencantumkan bahwa produknya terbuat dari bahan timah yang tak berbahaya, kenyataannya perhiasan berharga murah mengandung bahan kimia berbahaya. Sehingga, Weidenhamer mendesak agar produsen mengganti bahan kimia beracun dengan bahan yang lebih ramah terhadap kesehatan.</div><div class="MsoNormal">Sebelumnya, perhiasan asal China lah yang dilarang masuk Amerika karena beracun. Di China, di antara para produsen perhiasan imitasi murah, penggunaan kadmium adalah rahasia umum. Kadmium mengilap, kuat, dan dapat ditempa dalam temperatur rendah. Dan yang terpenting di mata produsen, kadmium murah dibandingkan dengan seng yang dahulu banyak digunakan sebagai bahan perhiasan.</div><div class="MsoNormal">Para produsen perhiasan imitasi di pantai timur China mengatakan terus-terang, kepentingan utama mereka adalah keuntungan. Dengan demikian, mereka menawarkan produk murah berkualitas rendah, termasuk penggunaan kadmium.</div><div class="MsoNormal">”Bisnis adalah bisnis, terserah pelanggan. Kami membuat barang sesuai dengan pesanan pelanggan. Jika mereka membayar lebih mahal, maka kami dapat menggunakan bahan yang lebih baik dan sebaliknya. Dengan harga dari beberapa sen hingga beberapa dollar, semuanya dapat dibuat dengan berbagai macam bahan,” ujar He Heihua, manajer dari toko internasional perhiasan Suiyuan di Yiwu.</div><div class="MsoNormal">Yiwu merupakan tempat penampung ribuan penjual barang-barang impor China. He berbicara dari dalam kiosnya yang sempit, tetapi dipenuhi ribuan anting, gelang, kalung, bros, dan gantungan kunci yang memenuhi rak di dinding.</div><div class="MsoNormal">Ketika ditanya mengenai risiko kesehatan jika menggunakan bahan beracun seperti kadmium, dia mengatakan tidak terlalu mengkhawatirkan.</div><div class="MsoNormal">China memiliki aturan yang membatasi kandungan kadmium dalam perhiasan dan mainan. Perhiasan tidak boleh mengandung lebih dari 0,1 persen kadmium, sedangkan para pemasok bahan menjual aluminium yang mengandung 90 persen kadmium. Total, China mengirimkan 595.000 kilogram perhiasan imitasi ke luar negeri, naik 15 persen dari tahun lalu.</div>soldinthttp://www.blogger.com/profile/14349932437388815613noreply@blogger.com0